Tuesday, March 4, 2003

Package from heaven


Senin, hari yang biasanya paling tidak menyenangkan, tiba2 jadi menarik. Paket kiriman dari rumah sudah bisa diambil di kantor pos terdekat, Keele Village Post Office. Setelah berjalan kaki selama 20 menit pulang pergi, akhirnya paket itu bisa dibuka di kamar.

Isinya macem2, ada beberapa foto Andra yang lucu2 banget posenya, bikin kangen dan pengen pulang buru2, juga ada abon, dendeng, kaset potret yang baru, dan surat dari mami dan ibu.

Surat yang pertama sih isinya santai2 aja, lucu2an… tapi yang dari sang eyang ini… wah wah wah… bikin orang jadi mikir aja, entah apa yang dipikirin, pokoknya mikir lah…

***

Ta, Shintaku…
Ini mami kirim dendeng dan abon yang dibeliin mbak ida di Jogja. Kaset dan bumbu2 dari mbak dewi. Dendeng mami beli di Carrefour lho…
- sebelum digoreng, dendeng direndam air sebentar, lalu goreng, sebentaaaar aja.
- Abon… udah tau kan cara makannya?? Apa lupa? Hehe…
- Kaset… udah jago mau diapain kan. Itu paaaaling kedoyananmu.
- Bumbu2… liat cara pakenya deh. Cuman, temennya nasi uduk enak banget kalo pake abon/dendeng.
- Rawon sahabatnya mah gorengin aja kerupuk udang, paasti aja uenak. Ini sih pake nasi biasa aja.

Sudah lengkap kan… undang deh temen2 kamu ke dapur, makan deh rame2… sedap banget. Atau kalo mau makan sendiri, bawa deh ke kamar, nyalain TV atau kaset yang baru, duduk kamu di kursi di depannya… jangan lupa jegang ya! Itu tuh, kaki satu diangkat seperti kamu lagi makan di rumah… weleh weleh einak banget, hehehe

Eh di sana kan sering beli daging, dimasak empal, ta... rebus daging, setelah empuk potong agak tipis, digeprek2, kasih deh bawah putih, tumbar, garem, gula merah ditumbuk, trus daging dilumuri semua bumbu. Diemin kira2 15 menit, baru deh digoreng… sedap banget makan pake nasi, kasih kecap manis nasinya.

Kiriman kamu sudah diterima, semua seneng sekali nerimanya. Bros harpotnya juga sudah diterima arum. Kaos papi dan andra juga lucu2 sekali. Sari tanya, kaos merah andra ada yang gede gak? Kata papi, kalo mau pulang ntar papi pengen kaos yang pake kerah dan kancing sedikit di depan, warnanya yang merah/biru, yang rada resmilah. Tapi yang obral aja lho dan jangan dikirim, sayang uangnya. Dikumpulin aja, trus dibawa waktu pulang, kayak boneka harpotnya arum. Bener lho, ta, mending ongkos kirimnya untuk beli yang lain.

Udah dulu ya, ta, mami selalu doakan, juga kamu harus selalu berdoa sesudah sholat, diberikan kesehatan, kebahagiaan, sukses dalam sekolah dan pergaulan dan selalu di bawah lindungan-Nya dan diberikan kemudahan dalam segala hal… amin… amin… amin ya robbal alamin.


Peluk cium,
Mami papi

NB. Ta, saking miskinnya orang Indonesia, jadi kreatif dan trampil demi penghematan… liat dong amplopnya recycle, hehehe


***

Shinta cucuku sayang,
Terutama eyang mengucapkan banyak2 terima kasih atas segala kirimanmu. Semua bagus, eyang gembira menerimanya. Juga postcard yang terakhir. Kalau eyang merenungkan bener2, kamu seorang gadis masa kini yang hebat, yang cukup progresif, eyang kadang2 seperti orang gila. Kalau melihat kalian, ingin 60 tahun lebih muda lagi.

Sebetulnya eyang juga seorang wanita yang berpikiran progresif pada waktu muda. Tetapi tidak ada kesempatan, tidak ada dana. Gaji sebagai pegawai juga tidak banyak. Eyang masih harus nolong keluarga karena adiknya masih kecil2. Sepatu dan pakaian harus eyang bantu, karena eyang uyut dulu anak asuhnya banyak. Jadi selain anaknya sendiri, anak asuh juga harus dibiayai. Jadi berbahagialah kamu jadi anak muda masa kini, dapat belajar di mancanegara tanpa biaya dari orang tua. Kamu sudah cukup berhasil, dan sebentar lagi mendapat gelar master. Tinggal karir yang harus kamu raih.

Tetapi… masih ada tetapi lho! Kamu adalah seorang wanita yang mempunyai kodrat. Apalagi kamu wanita timur. Bagaimanapun juga kamu harus memikirkan rumah tangga. Yang berarti… sudah sering eyang katakan pada tiap2 acara syukuran. Kalu kamu tidak memikirkan itu, dan segan2 memikirkannya karena kamu sudah berkarir, nanti kamu akan sangat menyesal.

Saya beri contoh, eyang dulu mempunyai teman sangat cantik dengan rambut panjang, tebal, dan galvend. Jadi rambutnya kayak ombak gitu lho. Pacarnya juga sangat ngganteng tinggi, dengan rambut berombak juga, kayak bintang film. Dia seorang perwira, dan tau2 dia kena peluru nyasar, terus meninggal. Bagaimana sedihnya temanku itu, tidak dapat kamu bayangkan. Sampai dia memutuskan untuk tidak mau pacaran lagi, tidak mau berumah tangga. Saya juga sangat menyetujui pada waktu itu. Kita sudah punya penghasilan sendiri, apalagi yang diperluin, saya dulu mikir begitu. Tetapi eyang mikir lebih panjang lagi, kalau saya jadi perawan tua, bagaimana?!! Tidak dapat ngurus diri sendiri, orang tua sudah tidak ada. Ikut saudara itu belum tentu enak, mesti ada rikuh2nya, kalau mau tidur tidak pada waktunya, misalnya, ya namanya orang numpang.

Akhirnya eyang berbalik pikiran, ah saya memikirkan rumah tangga, bagaimanapun juga. Sangat setia saya menunggu teman saya yang di daerah pendudukan Belanda. Dulu sama sekali tidak ada contact dengan orang2 yang di daerah pendudukan musuh, dan umur eyang semakin tua, tetap tidak ada kabar juga dari orang itu. Akhirnya eyang menerima bapak, meskipun harus menunggu 7 tahun lamanya. Jadi eyang menikah sudah dapat dikatakan perawan tua pada waktu itu.

Teman saya yang suaminya tertembak sampai sekarang masih sendiri. Keinginan dia untuk tidak menikah terkabul. Dan sekarang keadaannya kasihan sekali. Tiap kali kalau ketemu eyang selalu mengatakan, “Tar, sungguh tidak enak untuk hidup sendirian tanpa suami dan anak.” Dia sudah sakit2an, tidak ada yang ngurus. Hidup dengan kakaknya yang juga sudah sakit2an. Tetapi kakaknya kan ada anak2nya.

Jadi ingatlah, shin, sungguh tidak enak untuk hidup sendirian nanti pada hari tuanya. Semoga dengan kata2ku ini shinta tidak menjadi sentimen sama eyang. Tetapi hendaknya kamu merenungkan bener2 bahwa eyang sayang sama kamu.

Sekarang sari lagi getol belajar bahasa belanda. Tiap minggu malam eyang tidur di sebelah untuk nolong sari dengan pelajaran bahasa belandanya.

Eyang sudah kangen sekali sama kamu. Sudah dihitung2 bulannya kapan kamu pulang. Jagalah kesehatanmu. Dan kalau ada kesempatan pergilah melihat kawasan Eropa yang lainnya. Mumpung kamu lagi di sana. Selalu berdoa mohon kepada Allah supaya kamu diberi kesehatan dan keselamatan kemana kamu pergi dan dimana kamu berada. Semoga kamu pulang dalam keadaan selamat dan kesehatan yang sempurna, dengan membawa gelarmu yang baru.

Eyang selalu berdoa.

Dari eyang sayang


***
fiuhhh... gimana ya... ftd!