Friday, March 21, 2003

attack in the name of humanity

Last night the attack on Iraq has just begun. I was preparing my presentation for EU class when I saw the news on BBC1. For goodness' sake, it looked so scary! Seemed like they're having firecrackers for new year's eve, whereas actually it's the bombs, the gunfires, or whatever the names were. My concentration on preparing the presentation was kind of distracted by the news.

I wanted to watch it, but I really had to start writing for tomorrow's class. Still, I felt so annoyed with that so-called 'war' thing... what on earth make those idiots think they have the right to attack a country?!! Don't they have enough brain to think that it's the civilians who will suffer the most??!!! I couldn't help but asking such stupid questions...

***

Under special circumstances, the EU class today only took one hour. Half asleep, I gave my presentation and couldn't really respond to the questions raised, but what the heck! After the class, we went to the union for the antiwar demo. Tiago and I went there just to see what's going on. Then we meet Ida, Raine, and Dunya.

Around 12 o'clock, most of the cars in the parking lot honked their horns. Apparently that was part of the action of the antiwar movement throughout the country. That went only for a couple of minutes, followed by some talks in the crowds. People were free to speak in the podium and addressed their opinions. All of them denounced the attack.

Among them all, I found two speakers gave interesting speeches. The first one was an Iraqi man saying that early this morning he got a phone call from his 7-year-old daughter in Iraq. She was crying so hard and freaking out. She asked her father to take her out of that scary place. The father couldn't do anything but trying to calm her down, saying that everything would be alright... I was trying to imagine myself in that kind of situation; in the middle of nowhere, don't know where to go what to do, and the bombard never stops. Suddenly I feel so eerie...

The second speaker was a lady, a mom of 5-year-old daughter. She said that she was watching the news when suddenly her daughter raised a question, "what is a war, mum?" Being not ready to get such question, she just simply explained that war is a fight between people for some important matters. More questions, thus, came from that answer, "But why people fight against each other? Why it looks so scary on tv? What will happen with the kids during the war? Do they have some place to hide? If not, will they be dead?" Lord have mercy! Even I want to know the answers from those questions.

The demonstration lasted for an hour. After that, there would be another one held in Hanley City Centre at 5 in the afternoon. I was planning to go there, just to see what would happen. But since I fell asleep, due to the lack of sleep last night, I missed the time and just ended up watching all the war-related news from BBC, ITV, Channel4, and Channel5. ftd!



Tuesday, March 18, 2003

sunday bloody sunday

Beberapa hari belakangan ini cuaca selalu cerah. Langit terlihat biru bersih, matahari gak malu2 menampakkan diri, dan malam hari bulan bersinar ditemani taburan bintang. Pokoknya enak buat jalan2 n menikmati suasana di luar rumah, termasuk juga pada hari Minggu ini. Sayangnya, sore ini Ida n gue harus ke Newcastle n bersiap kerja. Kita cuma bisa menikmati indahnya sore dari dalam bis sambil membayangkan 12 jam ke depan yang bakalan teramat sangat ngebosenin di Primebake.

Setelah antri beberapa menit untuk ngecek jadwal shift, ternyata semua udah penuh. Artinya, Ida n gue gak jadi kerja karena shift sudah terisi semua. Gak jadi kerja, hari minggu, sore pula, pastinya gak bisa window-shopping karena toko2 pada tutup. Kita mutusin untuk pulang aja sambil jalan kaki. Kenapa gak, toh cuaca lagi cerah n hangat, gak boleh disia2kan. Akhirnya jalanlah kita, santai aja, sambil ngobrol ngalor ngidul. Sekitar satu jam kemudian, sampailah kita di Hawthorns.

Maen sesorean di kamarnya Ida, gak lama setelah itu Tiago nyusul. Seperti biasa, kalo udah gitu kerjaannya gak jauh2 dari nonton tv, ngobrol, cela2an 'n makan malem bareng. Ooow, tiba2 teringat, gue mesti ngecek status bidding di ebay. Dua hari yang lalu gue nge-bid gitar spanyol seharga 27 pound, dan sore ini penutupan bidding untuk gitar itu. Artinya, kalo gak ada orang laen yang nge-bid lebih tinggi dari harga itu, berarti... I've got 'new' guitar!!! Mayan kan, buat iseng2 kalo lagi suntuk di kamar, daripada minjem Eirini mulu. Dan ternyata gak ada yang nawar lebih tinggi dari harga gue... cihuy!!

Keasikan maen di Hawthorns, gak terasa udah lewat tengah malam, jadi males pulang. Apalagi ngebayangin musti jalan sendiri ngelewatin gereja tua dengan kuburannya, trus lanjut ngelewatin pepohonan rimbun yang cukup panjang... gak deh, mending nginep aja! Akhirnya kita bertiga ngobrol aja terus sampe pagi, ntah ngomongin apaan aja...

***

I like monday


Setelah sarapan sekitar jam 12an, gue harus buru2 balik. Ada janji ketemu Kara Shaw di kantornya, perlu minta tanda tangannya sebagai persetujuan untuk jadi supervisor disertasi. Setelah urusan itu beres, waktunya balik ke rumah 'n ngebayar tidur yang tertunda semalam. Lumayan kan kalo bisa tidur sekitar 3-4 jam sambil nikmatin hangatnya sinar matahari, yang terbilang langka di sini, dari dalam kamar.

Sorenya, ikutan Bona n Tiago maen tennis di sport centre. Olah raga dikit lah, sekedar lari sana sini ngejar bola. Maennya sih gak beres, larinya kebanyakan ngejar bola yang kebuang aja... well, yang penting badan dikasih exercise lah dikit. Main sekitar sejam, setelah itu diundang Tiago untuk makan malam di tempatnya, dia mau masak ayam... hmmm, yummy!

Hidup terasa menyenangkan kalo lagi santai2 begini :) ftd!



Friday, March 14, 2003

bingung

kok tiba2 bingung milih antara mo ngeluarin duit sekitar £500-an bakal kelilingan selama 14 hari ke beberapa negara, seperti belanda, belgia, austria, italia, spanyol, monaco n paris, atau mendingan bakal nonton 3-4 festival musik ya... rata2 tiap festival kan sekitar 100an, itu kalo pake weekend pass + camping, jadi tiap festivalnya bisa nonton konser nonstop selama 3 hari. uhh, kayaknya sih asik banget... jadi kayak woodstock gitu.

prioritasnya adalah reading festival (metallica, linkin park, limp bizkit, audioslave, system of a down, the vines, etc), v2003 festival di staffordshire (coldplay, red hot chilli peppers, foo fighters, feeder, the white stripes, etc), glastonbury festival (idlewild, massive attack, muse, prince, REM, radiohead, suede, super furry animals, supergrass, etc) n download festival di donington park, london (iron maiden, marilyn manson, deftones, ministry, inme, limp bizkit, audioslave, less than jake, disturbed, etc)...

setelah dipikir2 sih kayaknya lebih menarik nonton festival2 itu, soalnya besok2 kan gak jamin masih bisa nonton konser yang model begitu, sementara kalo negara2 itu kan ya palingan bakal di situ2 aja terus, bisa sewaktu2 dikunjungin lagi, asal ada duitnya aja. tapi kalo nonton konser, temennya sapa? mana asik nonton konser yang pake camping gitu sendirian aja, gak berani lah. nah kalo yang kelilingan ke negara2 itu kan udah jelas2 ada temen jalannya, biarpun mesti repot2 ngurus visa lagi sih...

eh ya tapi kenapa juga mesti bingung milih di antara dua itu, jalan2 ato konser, kayak duitnya ada aja... :( ftd!

Thursday, March 6, 2003

DAY TRIPPER
(A Trip to Liverpool, 5 March 2003)

We've been waiting for this trip for weeks. Not only because it's quite cheap, 5 quid for return ticket, but also most of the gang were coming. Dunya, Sheetal, Bona, Ida, Raine, Manish, Suresh, Tiago, Erik, and I. Jerusa couldn't make it, because she was sick.

The bus moved at around 9.30, and we arrived around 11. Hoping off the bus in Albert Dock, we passed through the Beatles Story Museum and went straight to Tate Gallery, the British modern art gallery. It's quite an interesting place, lots of weird-artistic stuffs are displayed there. After spending half an hour wandering around there, we moved to the city centre for lunch. We split into 2 groups; Ida, Tiago n Erik went to vegan cafe, while the rest went to the food court in St. James Market.

After lunch, we were wandering around the market to see some stuffs. After awhile, I got bored, because the girls wanted to do some shopping. I preferred to walk alone. Cavern Walks seemed a lot more interesting for me. Then I walked through that historical passage, a narrow gloomy alley. The Cavern Club is located there, where it all began. Across the club, we can see Liverpool Hall of Fame, where some most famous records from musicians are displayed. Also, we’ll see the fab-four bench under the hall of fame… interesting! At the end of the alley, we’ll find a small shop that sells a quite complete Beatles stuff. Complete but rather expensive :)

Now it’s time to go back to the meeting point, the horse statue. Nobody’s there yet, but Tiago. Then we decided to go to record store for a quick shopping. By the time we’re back, everybody was there. Afterwards, we’re off to Chinatown for groceries.

That’s the last object of our trip, then we walked back to Albert Dock, where the bus was waiting. Liverpool is nice place to visit. We’re planning to go back there in summer, where the weather is nicer. Also, I still want to come to the Beatles Story Museum, it’s a-must-see place! ftd!


Tuesday, March 4, 2003

Package from heaven


Senin, hari yang biasanya paling tidak menyenangkan, tiba2 jadi menarik. Paket kiriman dari rumah sudah bisa diambil di kantor pos terdekat, Keele Village Post Office. Setelah berjalan kaki selama 20 menit pulang pergi, akhirnya paket itu bisa dibuka di kamar.

Isinya macem2, ada beberapa foto Andra yang lucu2 banget posenya, bikin kangen dan pengen pulang buru2, juga ada abon, dendeng, kaset potret yang baru, dan surat dari mami dan ibu.

Surat yang pertama sih isinya santai2 aja, lucu2an… tapi yang dari sang eyang ini… wah wah wah… bikin orang jadi mikir aja, entah apa yang dipikirin, pokoknya mikir lah…

***

Ta, Shintaku…
Ini mami kirim dendeng dan abon yang dibeliin mbak ida di Jogja. Kaset dan bumbu2 dari mbak dewi. Dendeng mami beli di Carrefour lho…
- sebelum digoreng, dendeng direndam air sebentar, lalu goreng, sebentaaaar aja.
- Abon… udah tau kan cara makannya?? Apa lupa? Hehe…
- Kaset… udah jago mau diapain kan. Itu paaaaling kedoyananmu.
- Bumbu2… liat cara pakenya deh. Cuman, temennya nasi uduk enak banget kalo pake abon/dendeng.
- Rawon sahabatnya mah gorengin aja kerupuk udang, paasti aja uenak. Ini sih pake nasi biasa aja.

Sudah lengkap kan… undang deh temen2 kamu ke dapur, makan deh rame2… sedap banget. Atau kalo mau makan sendiri, bawa deh ke kamar, nyalain TV atau kaset yang baru, duduk kamu di kursi di depannya… jangan lupa jegang ya! Itu tuh, kaki satu diangkat seperti kamu lagi makan di rumah… weleh weleh einak banget, hehehe

Eh di sana kan sering beli daging, dimasak empal, ta... rebus daging, setelah empuk potong agak tipis, digeprek2, kasih deh bawah putih, tumbar, garem, gula merah ditumbuk, trus daging dilumuri semua bumbu. Diemin kira2 15 menit, baru deh digoreng… sedap banget makan pake nasi, kasih kecap manis nasinya.

Kiriman kamu sudah diterima, semua seneng sekali nerimanya. Bros harpotnya juga sudah diterima arum. Kaos papi dan andra juga lucu2 sekali. Sari tanya, kaos merah andra ada yang gede gak? Kata papi, kalo mau pulang ntar papi pengen kaos yang pake kerah dan kancing sedikit di depan, warnanya yang merah/biru, yang rada resmilah. Tapi yang obral aja lho dan jangan dikirim, sayang uangnya. Dikumpulin aja, trus dibawa waktu pulang, kayak boneka harpotnya arum. Bener lho, ta, mending ongkos kirimnya untuk beli yang lain.

Udah dulu ya, ta, mami selalu doakan, juga kamu harus selalu berdoa sesudah sholat, diberikan kesehatan, kebahagiaan, sukses dalam sekolah dan pergaulan dan selalu di bawah lindungan-Nya dan diberikan kemudahan dalam segala hal… amin… amin… amin ya robbal alamin.


Peluk cium,
Mami papi

NB. Ta, saking miskinnya orang Indonesia, jadi kreatif dan trampil demi penghematan… liat dong amplopnya recycle, hehehe


***

Shinta cucuku sayang,
Terutama eyang mengucapkan banyak2 terima kasih atas segala kirimanmu. Semua bagus, eyang gembira menerimanya. Juga postcard yang terakhir. Kalau eyang merenungkan bener2, kamu seorang gadis masa kini yang hebat, yang cukup progresif, eyang kadang2 seperti orang gila. Kalau melihat kalian, ingin 60 tahun lebih muda lagi.

Sebetulnya eyang juga seorang wanita yang berpikiran progresif pada waktu muda. Tetapi tidak ada kesempatan, tidak ada dana. Gaji sebagai pegawai juga tidak banyak. Eyang masih harus nolong keluarga karena adiknya masih kecil2. Sepatu dan pakaian harus eyang bantu, karena eyang uyut dulu anak asuhnya banyak. Jadi selain anaknya sendiri, anak asuh juga harus dibiayai. Jadi berbahagialah kamu jadi anak muda masa kini, dapat belajar di mancanegara tanpa biaya dari orang tua. Kamu sudah cukup berhasil, dan sebentar lagi mendapat gelar master. Tinggal karir yang harus kamu raih.

Tetapi… masih ada tetapi lho! Kamu adalah seorang wanita yang mempunyai kodrat. Apalagi kamu wanita timur. Bagaimanapun juga kamu harus memikirkan rumah tangga. Yang berarti… sudah sering eyang katakan pada tiap2 acara syukuran. Kalu kamu tidak memikirkan itu, dan segan2 memikirkannya karena kamu sudah berkarir, nanti kamu akan sangat menyesal.

Saya beri contoh, eyang dulu mempunyai teman sangat cantik dengan rambut panjang, tebal, dan galvend. Jadi rambutnya kayak ombak gitu lho. Pacarnya juga sangat ngganteng tinggi, dengan rambut berombak juga, kayak bintang film. Dia seorang perwira, dan tau2 dia kena peluru nyasar, terus meninggal. Bagaimana sedihnya temanku itu, tidak dapat kamu bayangkan. Sampai dia memutuskan untuk tidak mau pacaran lagi, tidak mau berumah tangga. Saya juga sangat menyetujui pada waktu itu. Kita sudah punya penghasilan sendiri, apalagi yang diperluin, saya dulu mikir begitu. Tetapi eyang mikir lebih panjang lagi, kalau saya jadi perawan tua, bagaimana?!! Tidak dapat ngurus diri sendiri, orang tua sudah tidak ada. Ikut saudara itu belum tentu enak, mesti ada rikuh2nya, kalau mau tidur tidak pada waktunya, misalnya, ya namanya orang numpang.

Akhirnya eyang berbalik pikiran, ah saya memikirkan rumah tangga, bagaimanapun juga. Sangat setia saya menunggu teman saya yang di daerah pendudukan Belanda. Dulu sama sekali tidak ada contact dengan orang2 yang di daerah pendudukan musuh, dan umur eyang semakin tua, tetap tidak ada kabar juga dari orang itu. Akhirnya eyang menerima bapak, meskipun harus menunggu 7 tahun lamanya. Jadi eyang menikah sudah dapat dikatakan perawan tua pada waktu itu.

Teman saya yang suaminya tertembak sampai sekarang masih sendiri. Keinginan dia untuk tidak menikah terkabul. Dan sekarang keadaannya kasihan sekali. Tiap kali kalau ketemu eyang selalu mengatakan, “Tar, sungguh tidak enak untuk hidup sendirian tanpa suami dan anak.” Dia sudah sakit2an, tidak ada yang ngurus. Hidup dengan kakaknya yang juga sudah sakit2an. Tetapi kakaknya kan ada anak2nya.

Jadi ingatlah, shin, sungguh tidak enak untuk hidup sendirian nanti pada hari tuanya. Semoga dengan kata2ku ini shinta tidak menjadi sentimen sama eyang. Tetapi hendaknya kamu merenungkan bener2 bahwa eyang sayang sama kamu.

Sekarang sari lagi getol belajar bahasa belanda. Tiap minggu malam eyang tidur di sebelah untuk nolong sari dengan pelajaran bahasa belandanya.

Eyang sudah kangen sekali sama kamu. Sudah dihitung2 bulannya kapan kamu pulang. Jagalah kesehatanmu. Dan kalau ada kesempatan pergilah melihat kawasan Eropa yang lainnya. Mumpung kamu lagi di sana. Selalu berdoa mohon kepada Allah supaya kamu diberi kesehatan dan keselamatan kemana kamu pergi dan dimana kamu berada. Semoga kamu pulang dalam keadaan selamat dan kesehatan yang sempurna, dengan membawa gelarmu yang baru.

Eyang selalu berdoa.

Dari eyang sayang


***
fiuhhh... gimana ya... ftd!


Gila!
Catatan perjalanan ke Aberystwyth, Wales
27 Feb – 2 Mar 2003



Bosen, suntuk, bete, galau, gak ada motivasi, mati langkah… just name it! Pokoknya Kamis dini hari itu semua rasa bercampur aduk dan mencapai titik puncaknya. Tiba2 terlintas ide, “Kenapa gak jalan2 aja ke Wales, sekalian ngunjungin Echa n Adijul?”

Ide menarik. Terkesan impulsif, tapi gak ada salahnya dijalanin. Toh dulu2 juga sering begitu, kadang perlu kok melakukan hal2 yang spontan gitu. So, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah ngecek jadwal dan ongkos kereta ke Abeystwyth, telfon Echa n ngabarin rencana kunjungan ‘n ngirim imel pemberitahuan ke dosen bahwa hari itu gak bisa menghadiri dua kelas karena ada urusan mendadak di Wales. Beres!

Ongkos keretanya bisa dibilang mahal sih, 22 pound untuk pulang-pergi. Tapi keputusan udah terlanjur diambil… so, let the journey begin!

Kamis, 27 Feb 2003
Kereta berangkat dari stasiun Stoke-on-Trent sekitar jam 12 siang dan sampai di Aberystwyth jam 3 sore. Ternyata Echa udah nunggu di stasiun itu. Berhubung hari masih terang, kita sempat jalan2 dulu di sekitar pusat kota. Aberystwyth bukan kota yang besar, jadi kemana2 bisa jalan kaki aja. Kebetulan juga pusat kota yang banyak berisi toko2 itu berdekatan dengan pantai, Cardigan Bay.

Jadi, setelah liat2 kota, kita lanjut menyusuri Cardigan Bay n mampir ke Aberystwyth Castle yang sekarang tinggal runtuhannya. Setelah itu, balik ke dorm-nya Echa, a nice small en-suite room. Eh, dalam perjalanan balik itu, kita liat pelangi bagus banget! Jelas2 setengah lingkaran, dan warnanya bener2 mejikuhibiniu… keren abis!

Jumat, 28 Feb 2003
Gerimis dari pagi gak selesai2, kalo ditungguin terus besar kemungkinan kita gak bakal bisa kemana2 hari itu. Sekitar jam 1 siang akhirnya kita jalan keluar. Tujuan pertama adalah Constitution Hill, bukit di pinggiran Cardigan Bay. Perjalanan mendaki yang cukup melelahkan ternyata terbayarkan setelah kita sampai di puncak bukit. Di sana kita bisa melihat hampir seluruh bagian kota Aberystwtyh dan mata bisa memandang lepas ke laut. Belum lagi suara deburan ombak dan kicau satu dua burung camar yang bikin suasana makin asik.

Hujan yang semakin deras dan angin yang bertiup kencang memang sangat mengganggu. Tapi bukan berarti kita harus buru2 turun lagi ke bawah. Kita berteduh di suatu rumah kosong, membuka bekal, dan duduk2 santai menikmati pemandangan. Seandainya cuaca cerah dengan langitnya yang biru, pasti lebih cantik lagi. Sekitar sejam kemudian, dinginnya semakin menggigit, jadi kita memutuskan untuk turun aja. Janjian ketemu Adijul di kota.

Obyek berikutnya adalah Ceredigion Museum. Bangunan yang dipake untuk museum itu ternyata bekas teater jaman dulu, the Coliseum. Isinya menarik, benda2 historis dari sekitar abad 17-20, ada koleksi jenis alat2 pertanian yang dipake jaman dulu, peralatan dokter, pakaian, radio, tv, mainan, macem2lah. Setelah museum, kita lanjut ke Aberystwyth Arts Centre, yang kebetulan lokasinya di sekitar kampus. Rencananya mau ngopi aja di situ sambil liat sunset. Sayangnya cuaca masih mendung dan berawan, jadi rencana menghabiskan sore sambil ngopi dan liat sunset kurang berhasil.

Malamnya, kita diundang makan malam oleh pasangan amerika yang pernah 3 tahun tinggal di Indonesia. Mereka masak makanan Indonesia, ada ayam goreng, tempe, rendang, sambel, kecap ABC, sampe kue bugis. Hebatnya lagi, makanan itu rasanya lokal banget, gak aneh. Menyenangkanlah pokoknya, apalagi setelah sekian lama gak ketemu makanan kayak gitu, dan sekalinya nemu itu pun dimasakin orang asing.

Sabtu, 01 Maret 2003
Rencana hari ini adalah mengunjungi Centre for Alternative Technology di Machynlleth, sedikit di luar kota, sekitar setengah jam lah kalo naik bis. Awalnya sih cuaca cukup bersahabat, alias cerah. Tapi itu gak bertahan lama. Emang udah nasibnya harus selalu kehujanan mungkin ya. Belom lagi untuk sampe ke lokasi centre for alternative itu kita mesti jalan kaki menanjak sekitar 5 menit. Pegel, basah, dan capek. Untung tempatnya menarik, bisa dibilang seperti museum di alam terbuka.

Di tempat itu kita bisa melihat teknologi alternatif yang ramah lingkungan, mulai dari teknologi tenaga surya, air dan angin, rumah yang bersahabat dengan lingkungan, taman2 organik. Pokoknya sehatlah buat lingkungan. Pengunjungnya banyak pasangan muda dengan anaknya yang masih kecil. Hmmmm pengenalan terhadap lingkungan, pendidikan dini. Wah, seandainya di Indonesia bisa begitu juga…

Hampir tiga jam kita keliling di tempat itu, basah, dingin, tapi seneng. Sampe di bis tinggal capeknya aja, sempet ketiduran. Gak rugi lah pokoknya mengunjungi tempat itu, banyak hal yang menarik dan bisa diterapin di kehidupan sehari2, itu juga kalo kita masih sayang dengan lingkungan di sekitar kita sih.

Malam itu kita bertiga makan di kamar aja. Ngobrol sana sini, dari yang remeh temeh sampe yang sok penting. Gak terasa udah jam 2 malam, waktunya tidur.

Minggu, 02 Maret 2003
Liburan telah usai. Waktunya kembali ke kehidupan nyata. Tiga hari yang sangat menyenangkan di Wales, ketemu temen2 yang bersahabat, meskipun cuacanya tidak pernah bersahabat. Kok ya Wales cuacanya inggris banget!! Jeleknya, pagi itu cuaca sangat cerah, dengan langit birunya, dengan burung2 camarnya… ah, kenapa mesti pulang sekarang sih! ftd!