Wednesday, May 12, 2004

dan Allah berfirman...

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (Ali ‘Imran, ayat 118)

dan Pak ustadz menjelaskan maksud ayat tersebut...
... jadi, sudah jelas disebutkan dalam Al Quran bahwa untuk menjadikan orang yang tidak sama kepercayaannya dengan kita sebagai sahabat pun dilarang oleh Allah. Kita tidak dibenarkan berbagi rahasia dengan mere... bla... bla... bla..."


dan gue pun tertidur di bangku belakang, tidak terdengar lagi ceramah pak ustadz yang berapi-api itu...

“ zzz... zz... z... zz... apa iya begitu ya? Masa sih gak boleh sahabatan sama orang dari agama lain?... z... zz... Berarti gak boleh curhat juga? Apa iya? Eh tapi kan itu firman Allah... zz... zzz... gimana dong ya... zzz... zz... zzzz...”

***
ayat tersebut diangkat oleh pak ustadz ketika salah seorang peserta studi islam intensif bertanya tentang bagaimana hukumnya jika kita berinteraksi dengan orang-orang non-muslim.

entah kenapa, gue masih kurang sreg dengan penjelasan pak ustadz tersebut, apa iya kita benar2 dibatasi tidak boleh bersahabat dengan orang non-muslim, juga untuk berbagi rahasia?

setelah mengecek Al Quran dan Terjemahannya (Departemen Agama RI), tertulis bahwa Surat Ali ‘Imran ayat 118-120 adalah ayat tentang “larangan mengambil orang Yahudi sebagai teman kepercayaan”

Jadi gimana nih maksudnya? ftd!