here comes the story of my love life...
the following song (with changes in some part of the lyric) from the beatles could describe what I am feeling right now... go figure!
Of all the love game I have won or have lost
There is one game I should never have dropped
He was a man in a million, my friend
I should have known he would win in the end
I'm a loser
And I lost someone who's near to me
I'm a loser
And I'm not what I appear to be
What have I done to deserve such a fate
I realise I have left it too late
And so it's true, pride comes before a fall
I'm telling you so that you won't lose all
.....
and the following song from the cure could give some advice on what I should do... go figure!
say this is it, don't say maybe, don't say no
say this is it, don't say hold on, don't say slow
say this is it, don't say next time, don't say when
say this is it, don't say later, no don't say then
just say yes! Do it now!
Let yourself go!
Just leap! Don't look!
Or you'll never know
if you love it
you might really love it...
If you love it
you might really love it!
Oh come on and love it!
Yeah this is it, don't be cautious, don't think twice
this is it, don't play it safe, don't put it on ice
yeah this is it, don't chew it over, no don't kick it around
this is it, don't wait and see
DON'T TRY TO WORK IT OUT
.... oh well, regret always comes too late, eh?
ftd!
Thursday, April 29, 2004
Monday, April 26, 2004
Friday, April 16, 2004
bosen banget di kantor. males ngapa-ngapain. iseng deh baca2 archive blog.
jadi kangen.
jadi pengen jalan2.
jadi pengen nonton festival lagi.
duh, mungkin gak ya nantinya dapet pos di sekitar eropa. alasannya cuma satu: biar bisa nonton festival lebih banyak lagi! (ih, gak substantif banget alesannya)
jujur aja, itu salah satu alasan kenapa gue ngebela2in untuk betah & bertahan di tempat ini.ftd!
jadi kangen.
jadi pengen jalan2.
jadi pengen nonton festival lagi.
duh, mungkin gak ya nantinya dapet pos di sekitar eropa. alasannya cuma satu: biar bisa nonton festival lebih banyak lagi! (ih, gak substantif banget alesannya)
jujur aja, itu salah satu alasan kenapa gue ngebela2in untuk betah & bertahan di tempat ini.ftd!
Monday, April 12, 2004
long weekend lagi nih!
yup, akhir minggu kemarin ini liburnya nambah satu hari, jumat. dan jadwal kegiatan untuk 3 hari itu sudah tersusun cukup rapi.
jumat, ke kebun raya bogor. kok ke situ? ngapain? yaah, sekali-sekali piknik boleh dong. asik juga kok jalan-jalan di dalamnya, sekalian mampir ke kafe dedaunan. bagus pemandangannya.
sabtu, ke bengkel. ni mobil manja bener, bawaannya minta ke bengkel mulu!
minggu, ke kampung china di kota wisata, cibubur. ngapain ke sana? diajakin temen, sekalian pingin tau aja kayak gimana.
hmmm... udah, segitu aja. ftd!
yup, akhir minggu kemarin ini liburnya nambah satu hari, jumat. dan jadwal kegiatan untuk 3 hari itu sudah tersusun cukup rapi.
jumat, ke kebun raya bogor. kok ke situ? ngapain? yaah, sekali-sekali piknik boleh dong. asik juga kok jalan-jalan di dalamnya, sekalian mampir ke kafe dedaunan. bagus pemandangannya.
sabtu, ke bengkel. ni mobil manja bener, bawaannya minta ke bengkel mulu!
minggu, ke kampung china di kota wisata, cibubur. ngapain ke sana? diajakin temen, sekalian pingin tau aja kayak gimana.
hmmm... udah, segitu aja. ftd!
Tuesday, April 6, 2004
Indahnya Jakarta
Tanggal 5 April kemarin suasana di Jakarta menyenangkan sekali. Teramat sangat menyenangkan, bahkan. Karena apa? Untuk satu hari itu, bisa dibilang hampir semua jalan di Jakarta bebas macet!
Jalan Sudirman-Thamrin kosong, daerah Kota sepi, daerah Srengseng di Jakarta Barat lancar, begitu juga sekitar Menteng. Mungkin pada hari itu keramaian terpusat pada TPS-TPS yang tersebar di berbagai tempat.
Sepinya jalan-jalan di Jakarta sudah pasti membuat Melly, Bukrie, dan gue sangat senang karena kita berencana jalan keliling Jakarta hari itu, ada yang mau hunting foto.
Tujuan pertama adalah mencari TPS yang letaknya di pelosok-pelosok perkampungan. Sampailah kita di daerah Tambora, dimana ada sejumlah TPS berjejer tidak terlalu berjauhan di sepanjang kali yang baunya keren banget.
Kebanyakan dari TPS itu sudah mulai sepi, mungkin karena hari sudah terlalu siang, petugas KPPS pun terlihat sedang santai menunggu waktu penghitungan suara.
Kemudian kita melanjutkan perjalanan ke Jl. Pangeran Jayakarta. Tujuan kali ini bukan mengunjungi TPS, tapi ingin melihat satu makam China yang konon dianggap paling tua di Jakarta (atau Indonesia?), yaitu makam Souw Beng Kong (1619-1644) yang terletak di pelosok salah satu gang di jalan itu, yaitu Gang Taruna.
Sebetulnya makam itu hanya menyisakan satu nisan besar yang bertuliskan nama Sow Beng Kong, periode kehidupan, dan sejarah singkat mengenai dia. Keadaannya bisa dibilang menyedihkan, mungkin karena terletak di pelosok gang dan seperti terabaikan.
Souw Beng Kong adalah seorang kapten China yang pertama datang ke Indonesia, tugasnya mengurus perdagangan dan populasi China di Jakarta yang tumbuh dengan pesat di negeri ini.
Berikutnya kita mengunjungi salah satu gang lain, masih di jalan yang sama, kali ini untuk melihat makam keramat Pangeran Jayakarta (Rd. Ateng Kertadria). Makam yang satu ini terlihat masih sangat terawat, tapi terlihat sangat menyeramkan dengan bau dupa yang sangat menyengat, seperti tempat pesugihan. mungkin bagus juga dijadikan tempat uji nyali.
Dari sana, kita melanjutkan perjalanan ke Passer Baroe, untuk mencari makan tentunya. Ternyata banyak tempat makan yang tutup. Keliling lah kita mencari tempat makan yang ada, sambil sesekali mampir di 1-2 TPS yang ada, melihat proses penghitungan suara.
Akhirnya kita menemukan satu tempat soto madura yang buka, lumayanlah daripada gak ada sama sekali. Setelah perut terisi, kita bersiap meninggalkan daerah Jakarta Pusat dan menuju bagian Barat Jakarta, atau tepatnya Srengseng.
Tujuan kita adalah mencari hutan kota yang konon ada di daerah itu. Kebetulan koran Republika hari itu mengulas tentang hutan tersebut, jadi mumpung Jakarta kosong ya sekalianlah kita kunjungi.
Ternyata lumayan juga hutan kota itu, ditumbuhi banyak pohon-pohon muda yang mulai rimbun. Agak ke dalam sedikit, ada sebuah danau buatan yang dipenuhi oleh orang-orang yang sedang memancing.
Pengunjungnya juga tidak sedikit, kebanyakan anak-anak muda dari kampung sekitar, lengkap dengan motornya. Sepertinya hutan tersebut lebih berfungsi sebagai tempat piknik, lengkap dengan sejumlah warung di sekeliling danau.
Sayangnya, pihak pengelola tidak menyediakan tempat sampah di seluruh penjuru hutan. Akibatnya ya jelas terlihat, sampah dimana-mana. Satu lagi, agar udara di dalam hutan kota itu tetap segar dan bersih, seharusnya kendaraan bermotor tidak diijinkan masuk terlalu jauh, tapi dibatasi hanya sampai tempat parkir di pintu masuk. Tapi ya sudah lah, ada hutan kota di Jakarta saja sudah bagus.
Setelah puas melihat-lihat keadaan sekitar, kita kembali ke daerah Benhil. Dari situ, Melly dan gue melanjutkan perjalanan ke Menteng. Sekarang waktunya berburu DVD. fiuh, capek juga ya keliling Jakarta, tapi menyenangkan. ftd!
Tanggal 5 April kemarin suasana di Jakarta menyenangkan sekali. Teramat sangat menyenangkan, bahkan. Karena apa? Untuk satu hari itu, bisa dibilang hampir semua jalan di Jakarta bebas macet!
Jalan Sudirman-Thamrin kosong, daerah Kota sepi, daerah Srengseng di Jakarta Barat lancar, begitu juga sekitar Menteng. Mungkin pada hari itu keramaian terpusat pada TPS-TPS yang tersebar di berbagai tempat.
Sepinya jalan-jalan di Jakarta sudah pasti membuat Melly, Bukrie, dan gue sangat senang karena kita berencana jalan keliling Jakarta hari itu, ada yang mau hunting foto.
Tujuan pertama adalah mencari TPS yang letaknya di pelosok-pelosok perkampungan. Sampailah kita di daerah Tambora, dimana ada sejumlah TPS berjejer tidak terlalu berjauhan di sepanjang kali yang baunya keren banget.
Kebanyakan dari TPS itu sudah mulai sepi, mungkin karena hari sudah terlalu siang, petugas KPPS pun terlihat sedang santai menunggu waktu penghitungan suara.
Kemudian kita melanjutkan perjalanan ke Jl. Pangeran Jayakarta. Tujuan kali ini bukan mengunjungi TPS, tapi ingin melihat satu makam China yang konon dianggap paling tua di Jakarta (atau Indonesia?), yaitu makam Souw Beng Kong (1619-1644) yang terletak di pelosok salah satu gang di jalan itu, yaitu Gang Taruna.
Sebetulnya makam itu hanya menyisakan satu nisan besar yang bertuliskan nama Sow Beng Kong, periode kehidupan, dan sejarah singkat mengenai dia. Keadaannya bisa dibilang menyedihkan, mungkin karena terletak di pelosok gang dan seperti terabaikan.
Souw Beng Kong adalah seorang kapten China yang pertama datang ke Indonesia, tugasnya mengurus perdagangan dan populasi China di Jakarta yang tumbuh dengan pesat di negeri ini.
Berikutnya kita mengunjungi salah satu gang lain, masih di jalan yang sama, kali ini untuk melihat makam keramat Pangeran Jayakarta (Rd. Ateng Kertadria). Makam yang satu ini terlihat masih sangat terawat, tapi terlihat sangat menyeramkan dengan bau dupa yang sangat menyengat, seperti tempat pesugihan. mungkin bagus juga dijadikan tempat uji nyali.
Dari sana, kita melanjutkan perjalanan ke Passer Baroe, untuk mencari makan tentunya. Ternyata banyak tempat makan yang tutup. Keliling lah kita mencari tempat makan yang ada, sambil sesekali mampir di 1-2 TPS yang ada, melihat proses penghitungan suara.
Akhirnya kita menemukan satu tempat soto madura yang buka, lumayanlah daripada gak ada sama sekali. Setelah perut terisi, kita bersiap meninggalkan daerah Jakarta Pusat dan menuju bagian Barat Jakarta, atau tepatnya Srengseng.
Tujuan kita adalah mencari hutan kota yang konon ada di daerah itu. Kebetulan koran Republika hari itu mengulas tentang hutan tersebut, jadi mumpung Jakarta kosong ya sekalianlah kita kunjungi.
Ternyata lumayan juga hutan kota itu, ditumbuhi banyak pohon-pohon muda yang mulai rimbun. Agak ke dalam sedikit, ada sebuah danau buatan yang dipenuhi oleh orang-orang yang sedang memancing.
Pengunjungnya juga tidak sedikit, kebanyakan anak-anak muda dari kampung sekitar, lengkap dengan motornya. Sepertinya hutan tersebut lebih berfungsi sebagai tempat piknik, lengkap dengan sejumlah warung di sekeliling danau.
Sayangnya, pihak pengelola tidak menyediakan tempat sampah di seluruh penjuru hutan. Akibatnya ya jelas terlihat, sampah dimana-mana. Satu lagi, agar udara di dalam hutan kota itu tetap segar dan bersih, seharusnya kendaraan bermotor tidak diijinkan masuk terlalu jauh, tapi dibatasi hanya sampai tempat parkir di pintu masuk. Tapi ya sudah lah, ada hutan kota di Jakarta saja sudah bagus.
Setelah puas melihat-lihat keadaan sekitar, kita kembali ke daerah Benhil. Dari situ, Melly dan gue melanjutkan perjalanan ke Menteng. Sekarang waktunya berburu DVD. fiuh, capek juga ya keliling Jakarta, tapi menyenangkan. ftd!
kumpul2 di minggu malam
minggu malam kemarin anak2 wolverhampton pada ngumpul di citos. walaupun gue bukan eks wolver, tapi diundang juga dong. lumayanlah, itung2 menjalin network dengan anak indonesia yang pernah sekolah di uk. abisan cuma mereka yang gue kenal.
maka berkumpullah kita di citos, atau tepatnya di starbucks (eeeksss!!!). duh, sebetulnya gue paling anti ngopi di starbucks. bukan karena starbucks menolak menggunakan kopi produk fair trade atau pun organik, itu sih alasannya si erik. males aja gue, starbucks terlalu meneror, dimana-mana ada. tapi, berhubung PO-nya bukan gue, ya gak bisa milih2 dong gue. ya sudahlah, toh dibayarin :D (haha! murahan banget lo!)
menyenangkan juga kumpul2 lagi dengan mereka, obrolannya macem2. diantaranya adalah 'kekaguman' kita melihat ke-trendi-an anak jakarta. salah satu dari kita sempat berkomentar, "hebat ya, anak jakarta dandy banget ya. kok kita begini2 doang ya."
lucu aja ngobrol sama mereka. beberapa dari mereka baru 1 bulan ini kembali ke jakarta, dan 1-2 masih harus kembali meneruskan studinya di sana. anehnya, ada diantara mereka yang mengeluhkan tingginya biaya hidup di sini, apa2 kok mahal. setelah ngobrol lebih lanjut, terjawablah kenapa biaya hidup anak itu tinggi sekali di sini. iya lah, baru sebulan di sini, dia udah beberapa kali nonton di bioskop2 mahal di sini, kerjaannya nongkrong di EX, hampir tiap hari keluar rumah, main ke sana-sini. pantesan aja!
tapi asik juga kok ngumpul bareng mereka. itung2 refreshing, ganti suasana, ganti lawan bicara, dan pastinya ganti topik pembicaraan. mendekati jam 12 malam, baru lah kita bubar. ftd!
minggu malam kemarin anak2 wolverhampton pada ngumpul di citos. walaupun gue bukan eks wolver, tapi diundang juga dong. lumayanlah, itung2 menjalin network dengan anak indonesia yang pernah sekolah di uk. abisan cuma mereka yang gue kenal.
maka berkumpullah kita di citos, atau tepatnya di starbucks (eeeksss!!!). duh, sebetulnya gue paling anti ngopi di starbucks. bukan karena starbucks menolak menggunakan kopi produk fair trade atau pun organik, itu sih alasannya si erik. males aja gue, starbucks terlalu meneror, dimana-mana ada. tapi, berhubung PO-nya bukan gue, ya gak bisa milih2 dong gue. ya sudahlah, toh dibayarin :D (haha! murahan banget lo!)
menyenangkan juga kumpul2 lagi dengan mereka, obrolannya macem2. diantaranya adalah 'kekaguman' kita melihat ke-trendi-an anak jakarta. salah satu dari kita sempat berkomentar, "hebat ya, anak jakarta dandy banget ya. kok kita begini2 doang ya."
lucu aja ngobrol sama mereka. beberapa dari mereka baru 1 bulan ini kembali ke jakarta, dan 1-2 masih harus kembali meneruskan studinya di sana. anehnya, ada diantara mereka yang mengeluhkan tingginya biaya hidup di sini, apa2 kok mahal. setelah ngobrol lebih lanjut, terjawablah kenapa biaya hidup anak itu tinggi sekali di sini. iya lah, baru sebulan di sini, dia udah beberapa kali nonton di bioskop2 mahal di sini, kerjaannya nongkrong di EX, hampir tiap hari keluar rumah, main ke sana-sini. pantesan aja!
tapi asik juga kok ngumpul bareng mereka. itung2 refreshing, ganti suasana, ganti lawan bicara, dan pastinya ganti topik pembicaraan. mendekati jam 12 malam, baru lah kita bubar. ftd!
Subscribe to:
Posts (Atom)