multitask order
gue gak yakin sih kata2 di atas itu grammatically/politically correct ato gak, but anyway...
pernahkah lo menguji kemampuan otak untuk menjalankan perintah multitugas? gue sering. yaaah, paling tidak untuk urusan kecil2an aja sih. kecil2an tapi ternyata cukup mengancam keselamatan. untungnya sih selama ini gue masih baik2 aja (hopefully!). kalau bisa ngomong, mungkin otak gue bakal protes, "kemampuan terbatas aja maunya macem2!!!"
pengujian kemampuan menjalankan multitask order itu sering gue lakukan ketika sedang mengendarai mobil, terutama saat terjebak dalam arus macet yang ngejelimet. catat, bukan macet yang teratur, tapi ngejelimet, dimana jalur kendaraan simpang siur, jarak mobil di sisi kiri dan kanan cukup rapat, dan semua mobil seolah2 ingin saling memotong jalan.
kalau sudah begitu, biasanya gue sering mencoba memberdayakan hampir seluruh pancaindera dan beberapa organ tubuh lainnya secara bersamaan. caranya, sambil mendengarkan musik dari tape mobil, gue ikut menyanyikan lirik lagunya (terkadang sambil memaki pengendara lain yang suka seenaknya saja); pada saat yang sama, mata bolak-balik melirik spion kiri, kanan, tengah, dan tentunya melihat ke jalan yang ada di depan; sementara, kaki kiri dan kanan sibuk berkoordinasi untuk menjaga keseimbangan antara gas, kopling, dan rem. berbarengan dengan itu, tentunya tangan disibukkan dengan setir, persneling, dan sekali2 rem tangan.
buat gue, melakukan semua kegiatan itu secara bersamaan ternyata cukup melelahkan otak. sangat sulit membagi konsentrasi untuk menjalankan masing2 tugas tersebut. dan hasil eksperimen membuktikan bahwa beban terberat ada pada aktivitas 1 dan 2, yaitu mendengarkan musik dan mengikuti liriknya. buktinya, kalau kita menghentikan kedua aktivitas itu dan terus melanjutkan aktivitas2 lainnya, terasa sekali ada beban berat yang terangkat. jauh lebih ringan. tidak demikian halnya kalau aktivitas yang dihentikan adalah aktivitas2 selain no. 1 dan 2 itu.
bentuk eksperimen lain yang sering gue lakukan adalah ketika berusaha mengeluarkan mobil dari tempat parkir. aktivitas yang dilakukan hampir sama seperti kegiatan di atas, tapi kali ini ditambah dengan instrumen 'tukang parkir'. indera pendengaran gue tidak hanya bertugas mendengarkan lagu, tapi juga menyimak perintah tukang parkir. kalau sudah begitu, biasanya gue segera mematikan tape mobil, biar gak capek otaknya.
sebetulnya apa sih gunanya eksperimen2 itu? ya gak ada lah! hasilnya aja gak valid kok. bahkan mungkin hanya berlaku untuk gue, dan tidak untuk orang lain. namanya juga iseng... ftd!